Interflour Indonesia
Berita & Acara
Berita & Acara > Berita
Cara Memilih Tepung Terigu yang Bagus, Simak Ciri-Cirinya!
Rabu, 9 Juli 2025

Tahukah Sahabat Kuliner Interflour, untuk menciptakan kue yang optimal, penting untuk memperhatikan jenis tepung terigu yang digunakan?
Pada dasarnya, ada banyak jenis tepung terigu yang memiliki fungsi berbeda-beda, tergantung pada kandungan proteinnya dan jenis makanan yang ingin dibuat.
Tidak hanya itu saja, setiap tepung terigu juga memiliki kualitas berbeda sehingga kamu perlu menyimak sebelum menggunakannya dalam adonanmu.
Lantas, bagaimana cara memilih tepung terigu yang bagus? Seperti apa ciri-cirinya? Bagaimana cara penyimpanannya? Daripada penasaran, yuk, simak informasi lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Cara Memilih Tepung Terigu yang Bagus
1. Perhatikan warna tepung terigu dari balik kemasan
Pada dasarnya, tepung terigu berwarna putih atau sedikit kekuningan (krem). Jika warna tepung terigu kamu bukan salah satu dari keduanya, kamu perlu mempertimbangkan sebelum menggunakannya. Pasalnya, warna tepung terigu yang berbeda dari biasanya, seperti terlalu kuning atau terlalu krem, menandakan tepung terigu tersebut berpotensi sudah kedaluwarsa atau sudah tidak layak konsumsi.
2. Cek tekstur tepung terigu secara keseluruhan
Berikutnya, periksa terlebih dahulu tekstur tepung terigu yang akan digunakan. Tekstur tepung terigu seharusnya halus dan tidak menggumpal. Apabila tepung terigu kamu terasa kasar dan ada beberapa gumpalan, bisa jadi tepung terigu tersebut sudah tidak bisa digunakan karena kedaluwarsa atau kualitasnya buruk.
Tepung terigu yang menggumpal juga bisa menjadi pertanda adanya serangga kecil seperti kutu tepung (weevil), yang kerap muncul jika tepung terigu disimpan terlalu lama atau tidak dalam wadah kedap udara, sehingga terpapar udara luar.
3. Sesuaikan jenis tepung terigu dengan jenis olahan yang akan dibuat
Jika kamu ingin membuat olahan roti, seperti roti maryam, roti tawar, atau roti sobek, kamu perlu menggunakan jenis tepung terigu dengan kadar protein tinggi.
Mengapa demikian? Hal ini karena tepung terigu dengan kadar protein tinggi mengandung gluten dan gliadin yang fungsinya adalah memberikan tekstur kenyal. Salah satu rekomendasi tepung terigu dengan kadar protein tinggi yang bisa kamu coba adalah tepung terigu Gerbang Jingga.
4. Cium aroma tepung terigu yang akan digunakan
Coba cium dahulu aroma tepung terigu yang kamu punya. Pada dasarnya, tepung terigu tidak memiliki aroma yang kuat. Apabila tepung terigu kamu beraroma apek, tengik, atau seperti bau kayu lapuk, bisa jadi tepung terigu tersebut sudah kedaluwarsa atau terkontaminasi jamur akibat penyimpanan yang tidak tepat.
Hindari menggunakan tepung terigu dengan aroma yang tidak sedap karena bisa memengaruhi cita rasa hasil akhir masakan, bahkan berisiko pada kesehatan.
Kandungan Protein dalam Tepung Terigu

Protein dalam tepung terigu, terutama glutenin dan gliadin, merupakan komponen penting dalam pembentukan gluten ketika tepung terigu dicampur dengan air dan mengalami proses pengulenan. Gluten inilah yang membentuk jaringan elastis di dalam adonan, menjaga gas hasil fermentasi agar tetap terperangkap, dan akhirnya menghasilkan tekstur yang mengembang, empuk, dan kenyal, terutama pada roti, mie, serta donat.
Semakin tinggi kandungan protein dalam tepung terigu, semakin kuat struktur adonan yang dihasilkan. Tepung terigu dengan kadar protein tinggi sangat ideal untuk adonan yang membutuhkan daya serap air besar dan waktu fermentasi panjang, karena mampu menjaga bentuk dan volume saat dipanggang. Misalnya seperti roti dan donat, yang membutuhkan tekstur kenyal dan mengembang sempurna.
Sementara itu, tepung terigu dengan kadar protein sedang cocok untuk membuat kue bolu, pancake, atau pastel, yang tidak memerlukan struktur gluten yang terlalu kuat. Dan tepung terigu dengan kadar protein rendah lebih cocok digunakan untuk resep kue-kue yang lembut dan rapuh seperti biskuit dan cake, karena minimnya pembentukan gluten.
Inilah mengapa, salah memilih jenis tepung terigu bisa berdampak besar pada hasil akhir masakan, baik dari segi tekstur, rasa, maupun daya tahan.
Cara Menyimpan Tepung Terigu Agar Tetap Awet
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan tepung terigu yang benar agar tetap awet, segar, dan aman digunakan dalam jangka waktu lama. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan di rumah agar tepung terigu bisa tahan lama:
1. Gunakan Wadah Tertutup Rapat

Menyimpan tepung terigu langsung dalam kemasan aslinya memang bisa dilakukan, tapi agar kualitasnya tetap terjaga lebih lama, ada baiknya untuk memindahkannya ke dalam wadah kedap udara yang bersih dan kering, seperti wadah plastik atau kaca. Wadah tertutup rapat membantu melindungi tepung terigu dari paparan kelembaban udara, mencegah masuknya serangga kecil, dan menjaga aroma serta kualitas tepung terigu tetap terjaga. Disarankan menggunakan wadah yang transparan agar kamu juga bisa memantau kondisi tepung terigu tanpa harus membukanya.
2. Simpan tepung terigu pada suhu sejuk
Pilih tempat penyimpanan yang teduh, kering, dan berventilasi baik, seperti di dalam lemari dapur tertutup. Suhu yang terlalu panas juga dapat mempercepat pertumbuhan kutu atau jamur, apalagi jika kelembaban di ruangan juga tinggi.
3. Letakkan di dalam freezer
Sebelum menyimpannya di freezer, pastikan tepung terigu telah dimasukkan ke dalam kantong plastik bersegel atau wadah kedap udara agar tidak terkena embun dan bau dari bahan makanan lain. Ketika akan digunakan, keluarkan tepung terigu dan diamkan pada suhu ruangan selama beberapa jam agar kembali normal dan tidak menggumpal karena kelembaban dari perubahan suhu.
4. Jangan mencampur tepung terigu lama dengan tepung terigu baru
Jika salah satu di antaranya sudah mulai menurun kualitasnya atau bahkan mengandung telur kutu mikroskopis, maka tepung terigu baru pun bisa ikut terkontaminasi.
Agar lebih aman, gunakan metode FIFO (First In, First Out), yaitu mendahulukan penggunaan tepung terigu yang lebih lama disimpan sebelum membuka kemasan baru. Pisahkan wadah antara tepung terigu baru dan lama, serta pastikan masing-masing disimpan dalam kondisi kering dan tertutup rapat.
5. Periksa kondisi tepung terigu secara berkala
Meskipun disimpan dalam wadah kedap udara dan di tempat sejuk, kamu tetap perlu rutin memeriksa kondisi tepung terigu minimal satu kali dalam sebulan. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan seperti perubahan warna, bau apek, atau kehadiran serangga kecil di dalam wadah penyimpanan.
Cara memeriksanya cukup mudah: buka wadah, aduk sedikit tepung terigu dengan sendok bersih, lalu cium aromanya. Jika terasa normal dan tidak berbau tengik, kemungkinan besar tepung terigu masih dalam kondisi baik.
Dengan kebiasaan memeriksa secara rutin, kamu bisa segera mengetahui jika ada masalah dan mengambil tindakan cepat sebelum kualitas tepung terigu benar-benar menurun atau tidak layak pakai.
Dengan mengetahui cara memilih hingga menyimpan tepung terigu dengan benar, kamu tak hanya menjaga kualitas bahan baku tetap prima, tetapi juga memastikan hasil akhir masakan menjadi lebih maksimal. Tepung terigu yang segar dan tersimpan baik akan menghasilkan adonan yang lebih stabil, tekstur yang lebih lembut, serta rasa yang lebih nikmat.
Jadi, mulai sekarang, pastikan kamu lebih cermat dalam memperlakukan bahan dapur yang satu ini, karena kualitas makanan yang kamu sajikan sangat dipengaruhi oleh bahan dasarnya.