Interflour Indonesia

Berita & Acara

Cara Membuat Aneka Roti yang Empuk & Lembut

Rabu, 9 Juli 2025


roti matang

Tekstur roti yang empuk dan lembut bukanlah hasil kebetulan, melainkan kombinasi dari pemilihan bahan yang tepat, teknik pengolahan yang benar, serta pemahaman terhadap proses ilmiah di balik adonan.

Banyak orang mencoba membuat roti sendiri di rumah, namun sering kali hasilnya justru keras, bantat, atau terlalu lembek. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Apa yang sebenarnya membuat roti bisa mengembang sempurna, bertekstur halus, dan tetap lembut meski disimpan beberapa hari? Dan sebaliknya, faktor apa saja yang menyebabkan roti cepat mengeras atau gagal mengembang? Yuk, simak informasi lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini! 

Rahasia Roti Empuk & Lembut

Ternyata, ada trik khusus supaya roti jadi empuk dan lembut, lho! Yuk, pelajari beberapa tips rahasianya berikut ini:

Apa yang membuat roti menjadi lembut dan mengembang?

Salah satu faktor yang memengaruhi tekstur roti adalah pada pemilihan tepung terigu yang digunakan. Tepung terigu dengan kadar protein sedang hingga tinggi, seperti bread flour atau tepung terigu untuk roti, sangat disarankan karena mampu membentuk struktur gluten yang kuat namun tetap fleksibel. (sumber: Serious Eats)

Gluten adalah jaringan protein elastis yang terbentuk ketika tepung terigu bercampur dengan air. Gluten ini berfungsi sebagai kerangka yang menahan gas karbon dioksida hasil fermentasi ragi sehingga memungkinkan roti dapat mengembang dengan baik sambil tetap mempertahankan kelembutannya.  

Apa yang harus ditambahkan ke roti agar lebih lembut?

Untuk mendapatkan hasil yang benar-benar lembut, roti memerlukan tambahan bahan-bahan yang bersifat softener atau pelembut alami. Beberapa di antaranya adalah susu, telur, mentega, dan gula.

Susu mengandung lemak dan protein yang membantu melembutkan remah roti sekaligus memberi rasa dan lebih kaya warna. Telur memberikan efek pengemulsi dan kontribusi protein tambahan. Mentega atau minyak membantu menjaga kelembaban dengan cara melapisi partikel tepung terigu dan memperlambat penguapan air selama pemanggangan. Sementara itu, gula tidak hanya mempermanis rasa, tetapi juga menjadi bahan bakar utama bagi ragi selama proses fermentasi.

Lalu, apa itu ragi? Ragi adalah mikroorganisme yang memainkan peran krusial dalam membuat roti mengembang dan bertekstur ringan.

Jenis ragi yang umum digunakan adalah saccharomyces cerevisiae yang bekerja dengan memecah gula menjadi gas karbon dioksida dan alkohol. Gas inilah yang akan terperangkap dalam jaringan gluten dan menyebabkan adonan mengembang.

Teknik pengolahan seperti pengulenan (kneading) sangat penting untuk membentuk gluten yang optimal, sedangkan waktu fermentasi (proofing) harus diperhatikan agar tidak terlalu singkat (underproofing) atau terlalu lama (overproofing). Fermentasi yang baik juga akan membantu meningkatkan rasa dan kelembutan roti. (Sumber: King Arthur Baking

Apa yang membuat roti menjadi keras?

Roti bisa menjadi keras karena beberapa hal, seperti dipanggang terlalu lama dengan suhu oven yang terlalu tinggi hingga air dalam adonan menguap berlebihan, sehingga teksturnya jadi kering dan padat. Selain itu, kurangnya lemak dalam adonan juga mempercepat pengerasan roti karena kelembapan hilang lebih cepat. 

Apa yang membuat adonan roti terlalu lembek?

Sementara itu, adonan roti bisa menjadi terlalu lembek jika proporsi cairan terlalu banyak dibandingkan tepung terigu. Atau jika jenis tepung terigu yang digunakan memiliki kadar protein rendah dan tidak mampu membentuk jaringan gluten yang stabil.

Itulah mengapa disarankan untuk menggunakan tepung terigu dengan kadar protein tinggi seperti tepung terigu Gerbang Jingga agar roti menjadi empuk dan lembut.  

Cara Membuat Roti yang Empuk, Lembut dan Mengembang Sempurna 

roti panggang

Setelah memahami rahasia di balik tekstur roti yang ideal, kini saatnya kamu mempraktikkannya. Berikut langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan saat membuat roti agar hasil akhirnya tidak hanya mengembang, tetapi juga lembut dan lezat: 

1. Gunakan Tepung Terigu Protein Tinggi atau Sedang

Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti. Tepung terigu dengan kadar protein sedang hingga tinggi sangat ideal karena mampu membentuk gluten yang cukup kuat untuk gas fermentasi. Gluten inilah yang menciptakan jaringan elastis dalam adonan, sehingga roti bisa mengembang dengan baik tanpa menjadi keras.

Jika kamu mencari tepung terigu dengan kadar protein tinggi, kamu bisa menggunakan tepung terigu Gerbang Jingga.  

2. Aktifkan Ragi dengan Benar

Tips selanjutnya adalah pastikan ragi yang kamu gunakan masih aktif. Jika menggunakan ragi instan, biasanya bisa langsung dicampurkan dengan bahan kering. 

Namun, jika memakai ragi aktif kering, larutkan terlebih dahulu dengan air hangat dan sedikit gula, lalu diamkan selama 5–10 menit hingga berbuih. Ini adalah tanda bahwa ragi sedang aktif bekerja. Air yang terlalu panas bisa membunuh ragi, sedangkan air yang terlalu dingin tidak akan mengaktifkannya. 

3. Uleni Adonan hingga Elastis

Menguleni bukan sekadar mencampur bahan. Proses ini bertujuan membentuk jaringan gluten yang kuat dan merata. Adonan yang telah cukup diuleni akan terasa lembut, elastis, dan tidak lengket di tangan.

Kamu bisa melakukan tes windowpane dengan cara ambil sedikit adonan, rentangkan hingga tipis. Jika tidak robek dan bisa membentuk lapisan transparan seperti jendela, itu tandanya adonan sudah cukup kalis.

4. Gunakan Bahan Pelembut Alami

telur dan bahan bahan kue


Tambahkan bahan-bahan seperti susu, telur, mentega, atau minyak ke dalam adonan. Susu memberikan kelembutan dan rasa lebih kaya, mentega menjaga kelembapan, dan telur membantu menciptakan struktur remah yang halus.

Jika ingin roti lebih lembut dan awet lebih lama, kamu juga bisa menggunakan teknik Tangzhong, yaitu mencampur sebagian kecil tepung terigu dan air (atau susu) lalu dimasak hingga menjadi pasta, sebelum ditambahkan ke adonan utama. Teknik ini populer dalam roti Jepang karena mampu mempertahankan kelembaban dengan sangat baik.

5.  Istirahatkan Adonan di Suhu Ruang yang Ideal

adonan tepung


Fermentasi adalah tahap penting untuk mengembangkan adonan. Biarkan adonan mengembang dua kali lipat ukurannya selama proses proofing pertama di suhu ruangan.


Tutupi mangkuk dengan kain bersih atau plastik agar adonan tidak kering di permukaan. Hindari fermentasi berlebihan (overproofing) karena dapat menyebabkan roti menjadi asam atau runtuh saat dipanggang.

6. Kempiskan Adonan dan Lakukan Proofing Kedua

Setelah proofing pertama, kempiskan adonan untuk mengeluarkan gas berlebih, lalu bentuk sesuai keinginan. Lakukan proofing kedua (biasanya selama 30–45 menit) sebelum masuk oven. Proses ini penting agar adonan membentuk struktur akhir dan tidak pecah saat dipanggang. Pastikan ruangan tidak terlalu dingin agar fermentasi berjalan dengan stabil. 

7. Panggang dengan Suhu dan Waktu yang Tepat

memanggang kue di oven


Panaskan oven terlebih dahulu sebelum memanggang, karena suhu yang stabil di awal sangat menentukan hasil roti. Jangan buka oven selama 10–15 menit pertama untuk menjaga suhu tetap stabil dan mencegah roti kempis. Untuk mendapatkan kulit roti yang lebih lembut, kamu bisa menyemprotkan sedikit air ke dalam oven saat awal pemanggangan guna menciptakan uap. 

8. Dinginkan Roti Sebelum Disimpan

Begitu roti matang, biarkan dingin di atas cooling rack agar uap panas tidak mengembun di dalam dan membuat bagian bawah roti lembek. Jangan langsung disimpan dalam plastik selagi panas, karena akan mempercepat pembusukan. Setelah benar-benar dingin, simpan dalam wadah kedap udara agar roti tetap lembut lebih lama. 

Resep Roti Empuk & Lembut

 Setelah memahami teori dan tekniknya, kini saatnya kamu mencoba membuat roti sendiri di rumah! Berikut ini dua resep favorit yang bisa kamu coba langsung di dapur rumah! 

1. Roti Sobek Lembut tanpa Mixer

roti sobek
Resep ini sangat cocok untuk kamu yang tidak memiliki mixer di rumah. Berikut ini resep dengan estimasi hasil: 9–12 potong roti sobek (tergantung ukuran loyang)


Alat

  • Wadah besar (bowl)
  • Sendok kayu/spatula
  • Loyang persegi ukuran 20x20 cm
  • Oven
  • Saringan (opsional)
  • Serbet bersih

Bahan

  • 250 gram tepung terigu protein tinggi Gerbang Jingga
  • 40 gram gula pasir
  • 3 gram ragi instan (sekitar 1 sdt)
  • 1 butir kuning telur
  • 125 ml susu cair hangat
  • 30 gram margarin / mentega
  • 1/4 sdt garam
  • (Opsional) susu cair secukupnya untuk olesan permukaan 

Langkah-langkah:

  1. Campurkan tepung terigu, gula, dan ragi dalam satu wadah besar. Aduk rata.
  2. Masukkan kuning telur dan susu hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan menyatu.
  3. Uleni adonan selama 10–15 menit menggunakan tangan hingga setengah elastis.
  4. Tambahkan margarin dan garam, lalu lanjut uleni sampai adonan benar-benar elastis (butuh sekitar 20–30 menit manual).
  5. Istirahatkan adonan dalam wadah tertutup kain selama 45–60 menit atau hingga mengembang 2x lipat.
  6. Kempiskan adonan, bagi menjadi 9–12 bagian, bulatkan, dan susun dalam loyang yang sudah diolesi mentega.
  7. Diamkan kembali selama 30–45 menit untuk proofing kedua.
  8. Panggang dalam oven suhu 175°C selama 20–25 menit hingga permukaannya terlihat kecokelatan.
  9. Setelah matang, olesi permukaan dengan susu cair atau mentega agar roti tetap lembut dan shiny

(Sumber: Dimodifikasi dari resep Cookpad)

2. Resep Roti Manis Lembut

roti manis lembut
Roti manis ini cocok untuk sarapan, bekal, atau camilan sore. Bisa diisi cokelat, keju, selai, atau disajikan polos. Teksturnya super lembut dan fluffy!

 
Resep dengan estimasi hasil: 12 buah roti manis ukuran sedang


Alat:

  • Mixer dengan hook (opsional)
  • Wadah besar
  • Timbangan digital (lebih akurat)
  • Loyang muffin atau datar
  • Oven
  • Serbet bersih
Bahan:
  • 300 gram tepung terigu protein tinggi Gerbang Jingga
  • 40 gram gula pasir
  • 6 gram ragi instan (sekitar 2 sdt)
  • 1 butir telur utuh
  • 150 ml susu cair hangat
  • 40 gram margarin / mentega
  • 1/2 sdt garam
  • (Opsional) isian: selai, meses, keju parut
  • (Opsional) toping: kuning telur untuk olesan
Langkah-langkah:
  1. Campur tepung terigu, gula, dan ragi ke dalam wadah. Aduk rata.
  2. Tambahkan telur dan susu cair sedikit demi sedikit sambil diaduk.
  3. Jika menggunakan mixer, uleni dengan kecepatan sedang hingga setengah elastis . Jika manual, uleni ±15 menit.
  4. Tambahkan margarin dan garam. Uleni kembali hingga elastis (bisa lakukan windowpane test).
  5. Istirahatkan adonan selama 1 jam dalam wadah tertutup hingga mengembang dua kali lipat.
  6. Kempiskan adonan, bagi menjadi 12 bagian, beri isian sesuai selera, lalu bentuk bulat.
  7. Susun di atas loyang yang sudah dialasi baking paper atau dioles mentega. Diamkan 30–40 menit.
  8. Oles permukaan adonan dengan kuning telur agar mengkilap saat matang.
  9. Panggang pada suhu 180°C selama 20–25 menit hingga matang keemasan.
(Sumber: Dimodifikasi dari resep Cookpad

3. Roti Susu Jepang (Japanese Milk Bread / Hokkaido Milk Bread)

roti jepang

Roti ini terkenal karena teksturnya yang sangat lembut, ringan, dan sedikit chewy. Teknik Tangzhong yang digunakan akan membantu adonan menyimpan kelembapan lebih lama, sehingga roti tetap lembut bahkan hingga keesokan harinya.

Resep dengan estimasi hasil: 1 loaf ukuran 22x10x7 cm atau 10–12 potong roti

 
Alat:

  • Panci kecil (untuk membuat Tangzhong)
  • Wadah besar
  • Mixer (opsional)
  • Loyang loaf
  • Oven
  • Serbet bersih
  • Bahan Tangzhong (biang kental):
  • 25 gram tepung terigu protein sedang
  • 120 ml susu cair
Bahan utama:
  • 300 gram tepung terigu protein tinggi Gerbang Jingga
  • 40 gram gula pasir
  • 6 gram ragi instan (sekitar 2 sdt)
  • 1 butir telur
  • 120 ml susu cair hangat
  • 30 gram margarin / mentega
  • ½ sdt garam
Langkah-langkah:

  1. Pertama, campurkan tepung terigu protein sedang dan susu cair dalam panci kecil dan aduk rata untuk membuat Tangzhong (biang kental). Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga menjadi pasta kental (seperti bubur). Angkat dan dinginkan hingga suhu ruang.
  2. Selanjutnya, kamu perlu membuat bahan utama roti. Dalam wadah besar, campur tepung terigu protein tinggi Gerbang Jingga, gula, dan ragi.
  3. Masukkan telur, susu hangat, dan Tangzhong yang sudah dingin. Aduk rata, lalu uleni sampai setengah elastis.
  4. Uleni kembali hingga adonan benar-benar elastis (butuh ±20 menit jika manual, ±10 menit jika menggunakan mixer).
  5. Tutup adonan dengan kain dan diamkan selama ±1 jam atau sampai mengembang 2x lipat.
  6. Kempiskan, bagi adonan menjadi 3 bagian, bulatkan lalu gilas memanjang dan gulung seperti bolu. Susun ketiganya di dalam loyang yang sudah diolesi mentega.
  7. Diamkan kembali selama 40–50 menit hingga adonan mengembang menyentuh sisi atas loyang.
  8. Panaskan oven pada suhu 170–180°C, panggang selama 25–30 menit hingga permukaan roti keemasan.
  9. Setelah matang, olesi permukaan roti dengan mentega untuk hasil akhir yang mengkilap dan lembut. Diamkan hingga dingin sebelum dipotong.

(Sumber: Dimodifikasi dari resep Fimela

Dari penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwa selain mengatur suhu dan waktu panggang, kadar protein dalam tepung terigu juga sangat berpengaruh untuk membuat roti jadi empuk dan lembut.

Inilah mengapa, jangan lupa untuk selalu menggunakan tepung terigu dengan kadar protein tinggi seperti tepung terigu Gerbang Jingga untuk donat, roti manis, atau roti tawar agar hasilnya lebih empuk dan lembut. 

Untuk resep-resep roti lainnya seperti roti soft bun atau melon pan pandan, kamu bisa eksplor sepuasnya di halaman resep Interflour. Selamat mencoba!